Sekilas Tentang Batu Akik
Batu Akik adalah batu yang tercipta karena proses alam yang sangat lama dari pengendapan fosil dan pembentukan mineral yang berpadu menjadi sebuah batu akik atau permata. Batu akik merupakan seni mahakarya yang luar biasa dan sering digunakan sebagai permata cincin, permata kalung dan disandingkan dengan logam mulia seperti emas dan perak. Batu akik memiliki nilai jual yang tinggi. Masyarakat percaya bahwa batu akik mampu memberikan keuntungan bagi pemakainya. Di pasaran, batu akik yang dipasarkan berupa batu yang berasal dari berbagai negara di penjuru dunia. Di Indonesia sendiri memiliki beragam jenis batu akik yang juga mempunyai nilai jual yang tinggi. Batu permata yang paling diminati oleh masyarakat adalah jenis permata misalnya zamrud, ruby, dan berlian dimana batu-batu ini merupakan batu mulia yang diagungkan.
Batu Akik/agate dipercaya dapat membantu untuk hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian secara fisik dan emosional. Legenda mengatakan bahwa pemakai Akik akan dilindungi dari bahaya dan memberkahi pemakainya dengan keberanian. Akik dipercayai dapat menyembuhkan penyakit Insomnia (kesulitan untuk tidur yang parah), memberikan mimpi indah dan memberi kontribusi bagi keseimbangan tubuh. Energi dari batu ini akan menyesuaikan diri dengan penggunanya, tidak secara langsung batu akik menunjukkan khasiatnya, namun pada pemakaian yang terus menerus akan memberikan perwujudan dari fungsi atau khasiat batu itu sendiri. Sebagai manusia yang beragama, tentunya kita tidak boleh menyerahkan dan mengagungkan batu akik karena beberapa khasiatnya. Yang harus kita tetap pegang teguh adalah bagaimana Tuhan melindungi kita, dan bukan batu akik. Seluruh keistimewaan/khasiat pada batu akik adalah ciptaan dan pemberianNYA semata-mata.
Konon, batu akik memancarkan energi karena batu ini merupakan batu alam yang dalam pembentukannya memerlukan waktu ribuan bahkan ratusan tahun dengan proses alam dalam pembentukannya. Jadi energi yang dipancarkan dari batu tersebutpun merupakan energi alam yang mampu memberi suatu keajaiban magis yang konstektual. Bukan untuk tujuan syirik hanya sedikit ingin mengungkap keutamaan yang di titipkan Allah SWT didalam kristal unik ciptaannya ini. Banyak orang percaya dalam batu-batu perhiasan atau permata terdapat "penghuni gaib" atau ada jin yang menghuninya yang membuat batu itu bertuah. Tak heran jika seseorang rela mengeluarkan uang hingga bejuta-juta karena menginginkan keberuntungan yang konon muncul karena ia mengenakan batu tersebut. dan tidak jarang pula seseorang yang tidak mengerti tentang hal ini, terlalu cepat menilai seseorang sebagai pelaku syirik. Benarkah anggapan itu? Yang jelas, ada alasan lebih rasional dan ilmiah tentang khasiat batu ini ketimbang sekadar mempercayai di dalam batu tersebut ada qadamnya.
Menurut ahli batuan dari Malaysia Dr.(HC) Hisham Hashim, batu bisa digunakan untuk pengobatan karena memiliki gelombang elektromagnetik. Dengan elektromagnetik inilah batu dapat membetulkan medan elektromagnetik yang terganggu di tubuh manusia, sehingga yang bersangkutan sehat.
"Tubuh manusia memiliki satu medan magnet. Bila medan magnet di tubuh tidak seimbang, timbul masalah seperti penurunan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, yang bersangkutan akan terkena berbagai penyakit," kata lulusan Jurusan Geologi University Science Malaysia ini kepada "PR", di Perlis Malaysia, belum lama ini.
Gangguan medan elektromagnetik di tubuh manusia memang bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya gangguan gelombang dari handphone, komputer, televisi, atau bisa juga karena pencemaran udara. Sebagai contoh bahwa batu permata bisa berguna untuk pengobatan, Hashim mengutip pendapat Karen Ryan tentang tiga langkah pengobatan menggunakan batu kristal kuarsa.
Tahap pertama, penderita akan melalui proses penyucian selama tiga hingga empat bulan, bergantung pada kronisnya penyakit yang dideritanya. Agar proses ini berjalan optimal, penderita harus memakai batu kuarsa sekurang-kurangnya 21 hari. "Dalam kurun waktu ini akan terjadi penghilangan ketidakseimbangan yang terjadi dalam tubuh," ujar Hashim. Tahap kedua, terjadilah proses kesimbangan itu. Si sakit akan merasakan perubahan positif secara fisik, mental, emosi dan spiritualnya. Badannya akan lebih stabil. "Ini terjadi karena adanya pengeluaran toksin (racun) dan tenaga negatif dalam tubuhnya," kata Hashim menambahkan. Proses tersebut akan berlangsung berulang-ulang. Setelah empat minggu menggunakan batu kuarsa biasanya tubuh penderita akan betul-betul seimbang.
Tahap terakhir adalah proses penstabilan, langkah yang paling penting dalam pengobatan dengan batu. Pengobatan ini minimal berlangsung tiga hingga empat bulan. Dalam kurun waktu ini kristal kuarsa tidak boleh dilepas karena proses stabilitas akan terganggu. Jika kuarsa kristal dilepas, upaya pengobatan harus diulangi dari awal.
Harus satu
Hashim menyarankan, agar pengobatan tercapai secara optimal, batu permata yang dikenakan sebaiknya satu saja. Hal ini karena setiap batu permata memiliki getaran (vibration) yang berbeda. Pemilihan batuan pun harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita seseorang. Selain itu, pemilihan batu juga disesuaikan dengan keadaan sekitar. Sebagai contoh, penderita yang tinggal di tempat yang banyak gelombang listrik, disarankan mengenakan batu permata jenis berlian atau kristal jernih. "Kedua jenis batu ini dianegerahkan Allah memiliki tenaga, gelombang, kemampuan refleksi yang tinggi," ujar Hashim menjelaskan.
Batu Akik/agate dipercaya dapat membantu untuk hal-hal yang berhubungan dengan kepribadian secara fisik dan emosional. Legenda mengatakan bahwa pemakai Akik akan dilindungi dari bahaya dan memberkahi pemakainya dengan keberanian. Akik dipercayai dapat menyembuhkan penyakit Insomnia (kesulitan untuk tidur yang parah), memberikan mimpi indah dan memberi kontribusi bagi keseimbangan tubuh. Energi dari batu ini akan menyesuaikan diri dengan penggunanya, tidak secara langsung batu akik menunjukkan khasiatnya, namun pada pemakaian yang terus menerus akan memberikan perwujudan dari fungsi atau khasiat batu itu sendiri. Sebagai manusia yang beragama, tentunya kita tidak boleh menyerahkan dan mengagungkan batu akik karena beberapa khasiatnya. Yang harus kita tetap pegang teguh adalah bagaimana Tuhan melindungi kita, dan bukan batu akik. Seluruh keistimewaan/khasiat pada batu akik adalah ciptaan dan pemberianNYA semata-mata.
Konon, batu akik memancarkan energi karena batu ini merupakan batu alam yang dalam pembentukannya memerlukan waktu ribuan bahkan ratusan tahun dengan proses alam dalam pembentukannya. Jadi energi yang dipancarkan dari batu tersebutpun merupakan energi alam yang mampu memberi suatu keajaiban magis yang konstektual. Bukan untuk tujuan syirik hanya sedikit ingin mengungkap keutamaan yang di titipkan Allah SWT didalam kristal unik ciptaannya ini. Banyak orang percaya dalam batu-batu perhiasan atau permata terdapat "penghuni gaib" atau ada jin yang menghuninya yang membuat batu itu bertuah. Tak heran jika seseorang rela mengeluarkan uang hingga bejuta-juta karena menginginkan keberuntungan yang konon muncul karena ia mengenakan batu tersebut. dan tidak jarang pula seseorang yang tidak mengerti tentang hal ini, terlalu cepat menilai seseorang sebagai pelaku syirik. Benarkah anggapan itu? Yang jelas, ada alasan lebih rasional dan ilmiah tentang khasiat batu ini ketimbang sekadar mempercayai di dalam batu tersebut ada qadamnya.
Menurut ahli batuan dari Malaysia Dr.(HC) Hisham Hashim, batu bisa digunakan untuk pengobatan karena memiliki gelombang elektromagnetik. Dengan elektromagnetik inilah batu dapat membetulkan medan elektromagnetik yang terganggu di tubuh manusia, sehingga yang bersangkutan sehat.
"Tubuh manusia memiliki satu medan magnet. Bila medan magnet di tubuh tidak seimbang, timbul masalah seperti penurunan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, yang bersangkutan akan terkena berbagai penyakit," kata lulusan Jurusan Geologi University Science Malaysia ini kepada "PR", di Perlis Malaysia, belum lama ini.
Gangguan medan elektromagnetik di tubuh manusia memang bisa disebabkan oleh berbagai hal, misalnya gangguan gelombang dari handphone, komputer, televisi, atau bisa juga karena pencemaran udara. Sebagai contoh bahwa batu permata bisa berguna untuk pengobatan, Hashim mengutip pendapat Karen Ryan tentang tiga langkah pengobatan menggunakan batu kristal kuarsa.
Tahap pertama, penderita akan melalui proses penyucian selama tiga hingga empat bulan, bergantung pada kronisnya penyakit yang dideritanya. Agar proses ini berjalan optimal, penderita harus memakai batu kuarsa sekurang-kurangnya 21 hari. "Dalam kurun waktu ini akan terjadi penghilangan ketidakseimbangan yang terjadi dalam tubuh," ujar Hashim. Tahap kedua, terjadilah proses kesimbangan itu. Si sakit akan merasakan perubahan positif secara fisik, mental, emosi dan spiritualnya. Badannya akan lebih stabil. "Ini terjadi karena adanya pengeluaran toksin (racun) dan tenaga negatif dalam tubuhnya," kata Hashim menambahkan. Proses tersebut akan berlangsung berulang-ulang. Setelah empat minggu menggunakan batu kuarsa biasanya tubuh penderita akan betul-betul seimbang.
Tahap terakhir adalah proses penstabilan, langkah yang paling penting dalam pengobatan dengan batu. Pengobatan ini minimal berlangsung tiga hingga empat bulan. Dalam kurun waktu ini kristal kuarsa tidak boleh dilepas karena proses stabilitas akan terganggu. Jika kuarsa kristal dilepas, upaya pengobatan harus diulangi dari awal.
Harus satu
Hashim menyarankan, agar pengobatan tercapai secara optimal, batu permata yang dikenakan sebaiknya satu saja. Hal ini karena setiap batu permata memiliki getaran (vibration) yang berbeda. Pemilihan batuan pun harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita seseorang. Selain itu, pemilihan batu juga disesuaikan dengan keadaan sekitar. Sebagai contoh, penderita yang tinggal di tempat yang banyak gelombang listrik, disarankan mengenakan batu permata jenis berlian atau kristal jernih. "Kedua jenis batu ini dianegerahkan Allah memiliki tenaga, gelombang, kemampuan refleksi yang tinggi," ujar Hashim menjelaskan.
Posting Komentar